MAJALAHREFORMASI.com – Pengusaha muda sukses dan berparas cantik, Devi Taurisa saat ini ramai menjadi buah bibir masyarakat. Dirinya digadang-gadang menjadi salah satu wanita yang sangat berpeluang untuk lolos melenggang ke Senayan.
Bukan berlebihan tentunya caleg Gerindra dengan nomor urut 4, Dapil DKI Jakarta II ini selain punya pengalaman puluhan tahun sebagai pengusaha sukses. Ia pun aktif sebagai aktivis dan bergabung di berbagai organisasi diantaranya Vox point hingga Pemuda Batak Bersatu.
Namun ada kisah menarik yang membuat ia memilih menjadi Caleg. Devi pernah menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh rekan bisnisnya sendiri.
“Walaupun saya lulusan S1 fakultas hukum Universitas Brawijaya & S2 Fakultas Hukum Universitas Indonesia kesemuanya dengan predikat cumlaude ternyata saya masih bisa tertipu pada saat menghadapi masalah hukum,” imbuh Devi yang saat ini menyelesaikan program S3 Ilmu Hukum, Universitas Indonesia kepada wartawan di Jakarta.
“Tandatangan saya dipalsukan dan hotel tersebut dijaminkan ke bank sampai akhirnya diambil alih,” lanjutnya.
Tidak mau kejadian tersebut terulang, Sosok yang ramah ini pun memutuskan untuk menjadi caleg.
Devi ingin menolong agar kejadian yang menimpanya, tidak dirasakan oleh orang lain. Jika terpilih selain membela masyarakat kecil yang haknya dirampas ia juga akan terus memberikan edukasi kepada mereka agar terhindar dari masalah hukum.
Lebih lanjut, kendati saat ini Devi bertarung di ‘dapil neraka’. Namun hal ini tidak menyurutkan langkahnya untuk terus melangkah. “Saya harus menang,” tegasnya.
Pasalnya, banyak pihak yang berharap agar dirinya lolos ke Senayan oleh sebab itu ia tidak ingin mengecewakan kepercayaan mereka.
“Saya akan all out buat mereka,” tandasnya.
Saat ditanya kenapa memilih partai Gerindra. Devi menjelaskan ia bergabung dengan partai Gerindra adalah karena melihat sosok Prabowo Subianto. Menurutnya, Prabowo panutan yang menomorsatukan kepentingan bangsa, tidak ada yang lain.
“Pada saat Prabowo masuk kabinet, sebenarnya kami tidak begitu menerima, tetapi karena beliau tidak ingin bangsa ini tercerai berai, baginya kepentingan bangsa nomor satu,” ungkapnya.
Pada akhir wawancaranya, Devi berpesan kepada siapapun yang cinta dengan republik ini, tidak mengeluarkan narasi-narasi yang provokatif, hanya karena surveynya rendah menganggap Prabowo curang. (David)









