Logo Kamis, 2 Mei 2024
images

JAKARTA, MAJALAHREFORMASI.com- Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (SOLMET) Silfester Matutina, SH menyayangkan manuver AHY dan Partai Demokrat yang membawa-bawa nama Presiden Jokowi di pusaran kisruh internal Partai Demokrat.

"Sangat disayangkan ditengah Upaya Presiden Jokowi yang sedang fokus mengatasi Krisis Perekonomian dan Krisis Kesehatan karena Pandemi Covid-19 terganggu oleh isu yang menyeret-nyeret dan menuduh Presiden terlibat Kisruh di internal Partai Demokrat," kata Silfester saat ditemui di kantornya di bilangan Pancoran, Jakarta Selatan.

"Padahal kisruh internal di Partai Demokrat itu bermula dari ketidakpuasan pengurus atas diangkatnya AHY sebagai Ketua Umum dan banyak persoalan dilingkaran dalam Demokrat sendiri, bukan karena keterlibatan orang luar apalagi seorang Presiden yang tidak tahu menahu samasekali," tutur dia.

Seandainya ada pihak diluar partai yang terindikasi mau mengkudeta AHY sebaiknya menempuh jalur hukum. Jangan diumbar apalagi menyeret dan menuduh seorang Presiden yang lagi fokus mengurus ratusan juta rakyat ditengah kesusahan akibat Pandemi Covid-19.

"Sangat disayangkan manuver AHY ini, harusnya ditengah situasi sulit ini AHY memberikan suasana yang sejuk dan memberi masukan serta kerja nyata bersama pemerintah dan semua anak bangsa untuk melawan pandemi yang telah berimbas pada pelemahan ekonomi nasional."

"Sehingga bisa mendapat simpati rakyat dan imbasnya bisa menaikan elektabilitas partainya bukannya malah memainkan politik playing victim."

Silfester menambahkan bahwa jurus playing Victim justru merugikan Demokrat sendiri apalagi ditambah banyaknya kader inti dan pimpinan teras Demokrat yang terjerat kasus Korupsi seperti Anas Urbaningrum, Rizal Malarangeng, Hartati Murdaya, Jero Wacik, Nazarudin, Angelina Sondakh.

Seharusnya, ujar dia, Demokrat belajar dari peristiwa ini bukannya malah membuat gaduh dan menarik Presiden pada persoalan internal Partai Demokrat.

"Kasihan Presiden Jokowi yang tidak tahu apa- apa dan juga selama ini selalu baik dan perhatian untuk Demokrat malah di tuduh ikut bermain. Apa untungnya buat Presiden, toh selama ini dukungan dari Partai- Partai sudah Mayoritas di DPR," tegasnya.

Silfester mengungkapkan bahwa Presiden sama sekali tidak perlu dukungan partai lain, apalagi Presiden tidak punya kepentingan di 2024.

Namun demikian, kata dia, Presiden masih sangat menaruh hormat dan perhatian dengan Partai Demokrat dibuktikan selalu hadir dalam undangan acaranya. Pihak istana juga selalu mengundang AHY dan SBY di acara Kepresidenan. (DAVID)