Oleh: Dra. Alida Handau Lampe Guyer, MSi
Delapan bulan berlalu sejak pidato pelantikan Presiden Prabowo yang MENGAUM dahsyat, menyentak, memberi HARAPAN dan SEMANGAT baru bahwa akan terjadi PERUBAHAN ke arah kehidupan yang lebih BAIK. Sebuah harapan akan langkah maju untuk keluar dari CENGKERAMAN pemerintah REZIM JOKOWI sebelumnya, yang dinilai telah merusak tatanan HIDUP berbangsa dan bernegara serta menyebabkan kehidupan rakyat menjadi SUSAH di segala LINI.
Walau tidak MEWUJUD NYATA dalam bentuk perombakan KABINET dan pergantian jajaran kepemimpinan kunci di TNI, POLRI, KEJAGUNG, MA, dan BIROKRASI lainnya, tapi tanda-tanda menunjukkan bahwa di bawah permukaan terjadi GELIAT konsolidasi KEKUASAAN yang cukup SIGNIFIKAN.
Strategi TIDAK BIASA yang dilakukan oleh Presiden memakai SAPU KOTOR untuk menyapu LANTAI KOTOR, terlihat cukup EFEKTIF.
Satu per satu mulai tampak di WAJAH para menteri dan para PETINGGI pemegang jabatan kunci: raut muka KUYU, LESU, dan diliputi STRESS BERAT, seolah tengah “DIHADAPKAN” pada “BUAH” dari perbuatan CULAS dan JAHAT menipu RAKYAT yang mereka lakukan secara berjemaah dalam pemerintahan rezim JOKOWI sebelumnya.
Dipastikan HIDUP mereka tidak lagi nyaman. Makan dan minum terasa PAHIT, tanpa ada manis-manisnya. TIDUR pun terganggu, sering mengigau, sulit untuk benar-benar NYENYAK gejala INSOMNIA BERAT tampak membayangi.
Semakin mereka berkilah dan berusaha menutupi KESALAHAN serta KEJAHATAN di masa lampau, semakin membuat POSISI mereka kian TERJEPIT dan TERHIMPIT.
Mengajukan pengunduran DIRI kemungkinan besar tidak serta-merta akan dikabulkan oleh Presiden. Tidak sesederhana itu untuk sekadar melepaskan tanggung jawab atas dugaan keterlibatan dalam KEJAHATAN berjemaah yang terjadi. Sementara itu, muncul harapan agar PRESIDEN turun tangan melakukan KERJA BAKTI membersihkan piring-piring kotor sisa dari PESTA PORA yang telah berlangsung.
Perlu keberanian untuk terlebih dahulu menelan “SAMPAH” sisa persoalan, melaksanakan kerja keras CUCI piring-piring kotor peninggalan masa lalu, serta menyapu BERSIH lantai yang dipenuhi remah-remah TUMPAH di berbagai sudut.
Kemudian, ketika situasi membuat mereka berada dalam kondisi LELAH, terdesak, TERENGAH, dan merasa tidak berdaya maupun PASRAH, proses penegakan hukum dapat berjalan lebih lancar untuk menuntaskan hal-hal yang belum terselesaikan.
Setelah BERSIH dan RAPI, baru dilakukan PENEMPATAN orang TERBAIK membentuk ZAKEN KABINET seperti KEHENDAK AWAL.
Mengganti semua SAPU KOTOR di jajaran kepemimpinan KUNCI di TNI, POLRI, KEJAGUNG, MA, MK, dan BIROKRAT lainnya. Menempatkan orang orang BERMUTU sesuai prinsip MERITOKRASI menaruh orang orang AKHLI BERINTEGRITAS tinggi, memiliki kekuatan MORAL dan INTELEKTUALITAS mumpuni.
Menonton dari jauh STRATEGI tingkat DEWA Prabowo menggulung GENG SOLO dan OLIGARKI dengan MENGGUNAKAN TANGAN kelompok mereka sendiri DIPAKSA untuk SALING GEBUG sungguh mengasyikan.
Ini yang namanya KECERDASAN diatas rata rata MAMPU merubah TEKANAN menjadi PELUANG. Hanya PEMIMPIN MUMPUNI yang MAMPU memikirkan dan melakukannya.
Terkaman HARIMAU LUKA itu sungguh jauh lebih DAHSYAT dan menyakitkan karena dipicu oleh KEGERAMAN yang lahir dari dorongan pembalasan.
Auman geram membahana di kandang seribu KAMBING, membuat mereka bergidik KETAKUTAN, berdesakan dan TERKUMPUL di pojokan, pasrah menanti TERKAMAN.
Mengamati perjalanan KEPEMIMPINAN Presiden Prabowo dalam delapan bulan ini, saya melihat adanya PENGEJAWANTAHAN dari RAMALAN JAYABAYA mengenai hadirnya seorang pemimpin satrio piningit yang diyakini DITURUNKAN oleh alam jagat maya untuk memandu bangsa INDONESIA keluar dari masa KALABENDHU di saat negara tengah berada dalam kondisi CARUT MARUT, mengalami KERUNTUHAN ekonomi dan moral seperti halnya kisah SODOM dan GOMORA, akibat dampak kebijakan penuh ANGKARA dari pemerintah Rezim Jokowi sebelumnya.
Perjalanan masih BERAT dan PANJANG karena ini baru merupakan AWAL dari perjuangan yang melelahkan untuk membangun kembali, bukan hanya dalam aspek fisik, ekonomi, dan pengentasan kemiskinan, tetapi yang lebih mendasar adalah membangun kembali KEHORMATAN dan HARGA DIRI yang sempat TERGADAIKAN. Kita harus senantiasa TETAP waspada dan tidak lengah dalam MENJEMPUT tanda-tanda datangnya JAMAN KOLOSUBO untuk meraih KEJAYAAN, yang menurut ramalan akan mulai TERMANIFESTASI pada tahun 2025, bertepatan dengan masa awal kepemimpinan Presiden Prabowo Soebianto.
Tidak ada yang kebetulan; Tuhan YMK senantiasa menepati JANJINYA untuk MEMBANGUN kembali KEJAYAAN INDONESIA dengan menghadirkan sosok Pemimpin RATU ADIL yang TEPAT dan INDAH pada waktunya.***