Logo Kamis, 22 Mei 2025
images

Oleh : Dr. Wilmar Eliaser Simandjorang, Dipl_Ec.,M.Si

PENGGIAT LINGKUNGAN/KETUA PUSAT STUDI GEOPARK INDONESIA (PS_GI)

MAJALAHREFORMASI.com - Dalam pokok bahasan kenapa penting untuk menulis ini, teringat penulis akan banyaknya sejarah kehidupan dan kisah tentang peradaban manusia yang mempunyai nilai berharga dapat hilang karena tidak dituliskan. Hal kesulitan ini ditemui juga menyangkut tentang menemukan dokumen tertulis perihal kekayaan warisan sejarah geologi, hayati dan budaya Kawasan Danau Toba yang punya nilai UNIVERSAL OUTSTANDING VALUE (UOV) . Dan banyakpula budaya Batak yang hilang karena diwariskan dengan tradisi lisan bukan dengan tulisan.

Oleh karena kurangnya tulisan yang tersedia dalam pengembangan Geopark Kaldera Toba yang memiliki fenomena geologi yang bernilai internasional (International Geological Significance Value (IGSV) sehingga mengalami keterbatasan sumber tertulis dalam membuatkan storytalling dan melakukan penelitian-penelitian, serta bahan edukasi dan konservasi tentang warisan sejarah letusan GUNUNG API TOBA yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Geopark Global karena didukung oleh kekayaan akan keunikan warisan geologi, hayati dan budaya.


"VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT"

Peribahasa Latin "Verba volant, scripta manent" megingatkan penulis akan;  "kata-kata yang diucapkan terbang, sementara kata-kata yang tertulis menetap" atau "yang diucapkan akan lenyap, yang dituliskan akan abadi", dengan demikian menekankan pentingnya kata-kata tertulis dibandingkan dengan kata-kata yang diucapkan. 

Ini mengisyaratkan bahwa kata-kata yang diucapkan mudah hilang dari ingatan dan tidak memiliki daya tahan seperti kata-kata tertulis. Berarti "kata-kata yang tertulisakan lebih menetap bertahan". Ini menunjukkan bahwa kata-kata yang tertulis akan lebih lama dapat bertahan dan memiliki daya tahan yang lebih kuat. 

Dalam peradaban manusia dan kegiatan sehari-hari pada zaman modern ini menekankan pentingnya tulisan dalam bentuk dokumentasi dan rekaman, terutama dalam bidang hukum, sejarah, dan pengetahuan, sosial kenasyarakatan. politik dan ekonomi. 

Diantaranya penggunaan dalam konteks perundang-undangan dan hukum, pembuatan dokunen kontrak dan perjanjian memiliki kekuatan lebih mengikat daripada perjanjian lisan, bidang sejarah, literatur atau buku, dan makalah. Keseluruhan sumber tertulis menjadi sumber informasi yang penting, dalam bidang pendidikan menyampaikan pengetahuan dan informasi, serta menyangkut seluruh bidang kehidupan manusia. 

Dengan demikian "Verba volant, scripta manent" yang menekankan kekekalan dan pentingnya kata-kata tertulis dibandingkan dengan kata-kata yang diucapkan. Peribahasa ini menjadi pengingat untuk mendokumentasikan dan merekam informasi penting agar dapat dipertahankan dan digunakan di masa depan oeh generasi penerus.

MEMIKIRKAN YANG DIPERCAYAI DAN MELAKUKAN APA YANG TERTULIS

Dalam menulis sebagi panggilan atau profesi dan dilakukan dengan professional Francis Schaeffer merupakan seorang theolog yang terkenal pada zamannya mengatakan “I do what I think and I think what I believe”. Dari dalil Francis Schaeffer ini dari seorang penulis dituntut suatu kompotensi yang berdasarkan pengetahuan dan penguasaan apa yang menjadi keyakinannya untuk dijadikan dasar berpijak dari kegiatan yang dilakukan dalam berbagai kehidupan di masyarakat pada umumnya.

TINDAKAN NYATA DALAM MENGERTI LINGKUNGAN KEHIDUPAN

Confucius dalam memahami sesuatu dalam kehidupan ini juga mengungkapkan I hear and I forget. I see and I remember. I do and I understand ("Saya Mendengar dan Saya Lupa. Saya Melihat dan Saya Ingat. Saya Lakukan dan Saya Mengerti"), ungkapan tersebut terkaitan dengan cara orang belajar dan memahami berbagai pengetahuan di sekolah dan bagaimana dapat memanfaatkannya untuk keperluan pendidikan yang baik. Ungkapan ini sangat berarti bahwa jika kita sekedar "mendengar" suatu informasi, kita akan dengan mudah terlupa dengan informasi tersebut.

Jika kita melangkah lebih jauh dapat "melihat" maka kita akan lebih mudah mengingat apa yang sudah kita sudah dengar sebelumnya dan kemudian kita lihat tersebut. Lebih lanjut jika kita "melakukan" yaitu melaksanakan kegiatan terkait dengan informasi yang kita sudah dengar dan sudah kita lihat tersebut, maka akan memahami sepenuhnya apa yang dipelajar/diketahui, dan kita akan dapat lebih mudah dan lancer mengaplikasikannya menjadi suatu hal yang bermanfaat serta dapat mengembangkannya menjadi sesuatu hal yang lebih baik.

ELOBERASI DARI PENDAPAT FRANCIS SCHAEFFER SERTA CONFUCIUS

Selama penulis dibangku kuliah dan ikut sebagai peserta Pendidikan dan Latihan serta berkesempatan selama satu decade memimpin suatu Lembaga diklat di pemerintahan dan menjadi tenaga pengajar dan instruktur diberbagai Lembaga maka sudah jamak mendengarkan ungkapan-ungkapan tersebut di atas dan bahkan sudah mengajarkannya, juga melakukannya serta menjadi pedoman dalam berpikir, mengingat, berencana dan bertindak dalam suatu program kegiatan baik informal dalam kehidupan sehari-hari maupun secara formal dalam melaksanakan suatu program pemerintahan maupun di kemasyarakatan yakni melalui suatu proses hasil kajian yang dituliskan dalam suatu dokumen perencanaan.

Dari pembelajaran, pengalaman dan sebagai pelaku suatu program kegiatan, maka pendapat di atas diramu oleh penulis menjadi suatu patron bagi pradigma kehidupan dan mindset yang berurutan sebagai berikut: ” I think what I believe,I write down what I think, I do what I write down.

Jadi semua yang didengar dan dilihat akan dikaji dan dibulatkan menjadi suatu keyakinan yang kokoh tentunya sesuai dengan keyakinan yang dipercayai kebenarannya, dan baru kemudian hasil dari keyakinannya tersebut dituliskan menjadi suatu dokumen yang menjadi dasar perencanaan yang matang yang dikaitkan dengan menekankan akanbetapa pentingnya perencanaan dan persiapan dalam mencapai tujuan.  Lebih lanjut dokumen tersebut akan dilakukan menjadi suatu program kegiatan yang dilaksanakan dengan tepat serta dikendalikan dengan ketat. Dan hal itu Benjamin Franklin telah mengingatkan "If you fail to plan, you plan to fail" artinya, jika gagal merencanakan sesuatu, sebenarnya sedang merencanakan kegagalan!!!.