Logo Jumat, 19 April 2024
images

Adv. Theresia Purba

JAKARTA, MAJALAHREFORMASI.com- Theresia Purba adalah salah satu dari sosok pengacara wanita yang sangat berbakat. Wanita kelahiran Saribudolok , 6 Januari 1964 kesehariannya berkecimpung dan bergerak sebagai advocat serta praktisi hukum.

There demikian panggilan akrabnya, dahulu aktif sebagai pengurus di DPC Peradi Jakarta Barat saat ini menjadi Ketua pusat bantuan hukum PERADI Jakarta Barat ini mengakui semua yang diraihnya adalah merupakan berkat dan pertolongan Tuhan semata dalam hidupnya. Ia juga menyaksikan bagaimana Tuhan banyak membantunya dalam masalah hukum yang terkadang cukup pelik dihadapinya.

"Semua yang saya raih ini atas berkat dari Tuhan," ucapnya kepada majalahreformasi.com saat ditemui di kantornya di bilangan Mangga besar, Jakarta baru-baru ini.

Selain itu, kesuksesan yang didapatkan oleh There tentunya tidak datang secara instant. Pencapaiannya tersebut diraihnya lewat kerja keras dan proses yang sangat rumit. Puluhan tahun sudah menjadi seorang Lawyer, ia mengaku perjalanan panjang suka dan duka sudah ia rasakan, sebelumnya dari gaji yang hanya cukup untuk bayar kost dan makan sehari-hari.

Saat ditanya tentang kondisi hukum saat ini di Indonesia, There menilai regulasi di Indonesia sudah baik. Namun, yang menjadi kendala selama ini menurutnya adalah banyak oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang menghalalkan segala cara untuk tercapainya suatu niat tetapi merugikan banyak pihak. Sudah saatnya, ujar dia, rakyat di bekali oleh sesuatu yang bersifat rohani untuk mengkontrol prilakunya sendiri.

Karier Pengacara

Dari awal There sebenarnya tidak ada keinginan untuk menjadi seorang lawyer namun ia sudah senang dan bercita-cita ingin masuk fakultas hukum karena jatuh hati dengan profesi penegak hukum seperti Jaksa dan Polisi. Hal itulah yang membuat alumni Universitas Tujuh Belas Agustus Semarang ini memilih di fakultas hukum.

Pada awal karirnya sebagai pengacara, ia pernah berpindah-pindah kerja di beberapa kantor pengacara. Bahkan sebelumnya sempat berkarier di salah satu bank ternama selama lima tahun dengan posisi yang yang cukup baik, namun karena kecintaannya kepada dunia hukum ditambah lagi bekerja di Bank banyak menyita waktunya sehingga kesempatan untuk berkumpul dengan keluarganya menjadi hampir tidak ada, akhirnya There kembali memutuskan menjadi seorang Advokat. "Saat itu saya mulai merenung dan mengambil keputusan untuk keluar dari bank karena lebih suka dunia hukum dan agar punya waktu lebih untuk berkumpul bersama keluarga," kenangnya.

There juga kini juga aktif membela orang yang tidak mampu yang benar-benar membutuhkan keadilan hukum. Lewat Bantuan Konsultasi Hukum di Gereja nya di Gereja Santo Thomas Rasul (Sathora) di bilangan Cengkareng, Jakarta Barat. Bukan itu saja, pengacara yang bergelar Master hukum ini juga aktif mendampingi para korban narkotika dan obat-obat terlarang juga kerap tampil dalam berbagai seminar hukum.

Ibu dari dua orang anak ini merasa apa yang diperolehnya saat ini sudah lebih dari cukup."Saya bersyukur atas segala berkat dan pertolongan yang telah Tuhan berikan dalam hidup saya selama ini, jangan takut, andalkanlah Tuhan," pungkasnya dalam suatu perbicangan menjelang sore. (DAVID)