Gelombang kedua ini bisa saja terjadi tetapi masyarakat tidak perlu takut dan kwatir karena pada intinya ini adalah penyakit yang sama dengan sebelumnya.
JAKARTA, MAJALAHREFORMASI.com - Ditengah-tengah memasuki New Normal atau era baru publik kembali dikejutkan dengan adanya isu gelombang kedua dari covid-19.
Prof. Dr. dr. James Tangkudung, SportMed, M.Pd, Guru Besar Ilmu Kesehatan Olahraga, Universitas Negeri Jakarta mengutarakan bahwa gelombang kedua ini bisa saja terjadi tetapi masyarakat tidak perlu takut dan kwatir karena pada intinya ini adalah penyakit yang sama dengan sebelumnya.
Yang terpenting, kata James, seperti tiori ahli strategi meliter Tiongkok Sun Tzu, bahwa untuk mengalahkan lawan maka kenali terlebih dahulu musuh sehingga mengetahui titik kelemahannya. Begitu juga dengan virus covid 19 ini, ternyata kelemahannya adalah air, disinfektan, sabun dan suhu panas serta prilaku lainnya seperti menjaga kebersihan dengan mencuci tangan, tidak mengusap wajah dengan tangan dan memakai masker.
"Masyarakat tidak perlu takut kita juga pernah kok mengalami virus mematikan seperti flu ayam, virus sars, mers yang terpenting prilaku kita juga harus diubah mulai sekarang itulah yang dinamakan new normal," kata Profesor yang dua Jurnal atau artikel ilmiahnya telah terindeks oleh Scopus ini dalam wawancaranya.
James beranggapan bahwa penyakit ini umumnya hanya bagi orang yang tidak mau mengikuti atau abai terhadap protokol kesehatan dan ia juga membantah tiory yang beredar di masyarakat bahwa gelombang kedua akan lebih berbahaya dan ganas.
Kendati gelombang kedua pada pandemi flu Spanyol satu abad lalu yang jauh lebih mematikan ketimbang saat muncul pertama kali.
James mengatakan hal itu tidak akan terjadi di Indonesia karena pada saat ini sudah mengetahui apa yang menjadi kelemahan virus covid-19 ini.
Yang terpenting, menurutnya saat ini disamping menjalankan protokol kesehatan yang telah dikeluarkan pemerintah juga menjaga imun tubuh agar tetap maksimal.
Bagaimana menjaga agar imun tubuh maksimal? mantan Dirjen di Kemenpora ini menyebut dengan mengkonsumsi makanan yang bernutrisi, tidur teratur, olah raga dan menjaga kebersihan.
"Kita bersyukur hidup di Indonesia karena iklim tropis, karena virus itu kalau kena matahari atau suhu 28°C akan mati," ujarnya.
Lebih lanjut, Ketua Program Studi S2 dan S3 Pendidikan Olahraga dan S2 Manajemen Olahraga ini menyayangkan adanya kejadian dimana mayat suspect covid-19 diambil paksa oleh keluarganya sehingga menularkan kepada orang lain.
"Waktu saya kuliah kedokteran di Jerman ada materi kuliah yang saya pelajari mengatakan bahwa seseorang yang meninggal itu tubuhnya sudah menjadi jasad serta sumber penyakit oleh sebab itu harus segera dikubur."
"Saat itu bakteri dalam tubuh jasad tersebut bekerja untuk proses penguraian (pembusukan) bayangkan jika ini dihirup ditambah lagi dengan virus Covid-19 sangat berbahaya."
Diakhir wawancaranya ia berpesan kembali kepada seluruh masyarakat agar tidak takut kepada isu adanya gelombang kedua karena menurutnya, manusia lebih pintar dari virus ini dan sudah mengetahui kelemahannya serta mengajak agar semua orang untuk tetap menjalankan protokol kesehatan. (DAVID)