Logo Senin, 9 September 2024
images

MAJALAHREFORMASI.com - Pilkada serentak akan segera digelar, beberapa nama calon Gubernur Sumatera Utara sudah mulai bermunculan, salah satunya Nikson Nababan,  Bupati Taput 2 periode yang sebentar lagi akan  menyelesaikan masa baktinya.

Sosok ini memang tidak asing lagi di kalangan masyarakat Sumatera Utara khususnya Tapanuli Utara. Tidak berlebihan tentunya melalui tangan dinginnya provinsi Taput saat ini mengalami banyak sekali perubahan positif, terwujudnya bandara internasional Silangit, salah satu dari sekian banyak torehan prestasinya.

Dalam satu kesempatan belum lama ini di acara silaturahmi dengan berbagai komunitas yang digelar di Bekasi, Nikson mengatakan awalnya tidak berniat untuk bertarung pada Pilkada Sumut 2024 mendatang.

"Saya sudah 10 tahun atau dua periode menjabat sebagi Bupati Taput. Saya sebenarnya pingin istirahat, berbisnis dan menjadi politisi atau dosen makanya saya mengambil S3 di IPDN," ujarnya saat bertemu beberapa komunitas di acara ngobrol santai dengan Nikson Nababan pada salah satu cafe di Bekasi, (18/4/2024).

Namun, kata Nikson menambahkan, dua bulan lalu saat diundang oleh Kementerian Keuangan di Medan untuk menerima penghargaan, ia juga bertemu dan berdiskusi dengan berbagai komunitas, termasuk komunitas Melayu, tokoh senior partai, media massa, mahasiswa, dan mantan bupati, mereka mendukungnya maju sebagai calon gubernur Sumut.

"Mereka menegaskan pentingnya Sumut memiliki pemimpin dengan gaya kepemimpinan seperti Nikson. Saya menjelaskan bahwa saya bupati Marhaen, yang tidak memiliki ambisi untuk menjadi kaya, hanya untuk melayani masyarakat. Jika mereka mendukung saya menjadi Gubernur Sumut, saya tidak akan memiliki kekayaan, tetapi mereka bersedia untuk berjuang bersama," ungkap adik kandung dari anggota DPR-RI, Sukur Nababan ini.

Benar saja, ujar Nikson, besoknya berita tentang hal itu sudah ramai tersebar, dan pada hari berikutnya, para kiai dan ustadz datang bertemu dengannya. Jadi, yang membuat berita di koran dan membuat grup-grup media sosial bukanlah dari kalangan mereka atau para pendeta, melainkan dari para ustadz dan kiai.

Bukan hanya itu, dua minggu kemudian,  dalam satu acara buka bersama di Medan, ia menemukan bahwa telah terbentuk kelompok milenial di Medan, serta tokoh-tokoh Ustadz dari berbagai kampung yang aktif bergerak di wilayah Medan.

Merespons dukungan rakyat Sumut, Nikson menyatakan kesiapannya untuk kembali berkiprah demi Sumut yang lebih besar.

Lebih lanjut politikus PDIP ini bercerita tentang pengalamannya saat menjabat Bupati, bahkan dalam moment itu dia juga menyinggung beban APBD menjadi terbebani karena P3K seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dengan tambahan Dana Alokasi Umum (DAU), sehingga APBD memiliki ruang fiskal yang lebih terbuka untuk pengembangan infrastruktur.

Seperti diketahui, Nikson Nababan telah menyerahkan formulir berkas pendaftarannya ke DPD PDIP Sumut, Sabtu (6/3/2024), Nikson menjadi pendaftar pertama di partai berlambang banteng hitam bermoncong putih tersebut. (David)