Logo Minggu, 16 Maret 2025
images

Pdt. DR. Ronny Mandang, M.Th (memakai jas hitam) dan Pdt. Nus Reimas pada acara Natal PGLII di Gedung Kenanga

JAKARTA, MAJALAHREFORMASI.com - Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) menggelar perayaan Natal dan Tahun Baru 2020 pada Kamis, 30 Januari 2020 di Gedung Kenanga, Senen, Jakarta Pusat. Dengan tema 'Damai sejahtera di bumi.'

Ketua panitia, Robby Repi mengatakan seluruh perangkat PGLII berperan aktif dalam acara ini, ini bukanlah akhir dari kebersamaan apalagi menyambut Munas tetapi ini merupakan proses dari pada memaknai apa yang menjadi tugas dan panggilan yaitu mengabarkan kabar baik.

"Untuk menjadi ketua panitia merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya walauun awalnya saya ragu untuk menerimanya tetapi teman-teman memeberi support seperti pak Anton Tarigan, Dedy Madong, Regi dan Rory," kata Robby.

Sedangkan Ketua Umum, PGLII, Pdt. DR. Ronny Mandang, M.Th dalam khotbahnya sesuai tema yang terambil dari Injil Lukas 2:14, bahwa Yesus adalah Allah yang hidup dan penuh kuasa sehingga ia bisa diajak berdialog dan hubungan baik ini tidak bisa diambil oleh siapapun.

Ia juga mengisahkan kesaksian hidupnya saat terkena penyakit Cancer akut pada awal tahun 2019. Ada beberapa organ tubuhnya yang sudah terkena penyakit mematikan itu, yaitu:  di leher (getah bening), paru-paru dan  Esofagus masing-masing ada satu titik sedangkan  di pangkal otak dan  ginjalnya terdapat dua titik yang terkena cancer.

Saat berobat di Singapura, dokter disana juga sempat menyatakan keheranannya karena belum pernah ada pasien yang terkena cancer yang munculnya sangat banyak. Menurut medis umurnya hanya sampai sekitar 3 bulan.

Kendati demikian, Pdt Ronny Mandang menuturkan, bahwa saat itu ia tidak menyalahkan siapapun termasuk Tuhan. Ia pasrah jika harus meninggal karena penyakit ini.

Menjelang bulan Juli ia meminta isterinya untuk membawakan sebuah guitar ke rumah sakit walaupun untuk memegang guitar sudah tidak punya tenaga. Ia rindu ingin menyanyikan satu lagu yang biasa dinyanyikan di Gereja berjudul Kupercaya mujizat, dalam lirik yang kedua bunyinya 'Bunga bakung yang berkembang Di padang yang gersang Kupercaya Mujizat, sbab percaya Tuhan,'

Tak lama berselang atas anjuran sahabatnya dr Benny Oktavianus untuk memeriksa kembali penyakit. "Saya diperiksa dan dibiopsi dan hasilnya dibawa ke UI dipatalogi antomi, hasilnya di bawa lagi ke RS Persahabatan dan ada satu dokter tamatan Rusia yang bisa membaca semua hasil Rumah sakit itu dengan sangat baik. Saat itu saya telah kehilangan 30 Kg berat badan karena tiap hari muntah sebanyak 15 kali," kenangnya.

Hasilnya, tidak ditemukan ada sedikitpun penyakit kanker pada tubuhnya, ia disembuhkan Tuhan Yesus secara ajaib dan saat ini berat badannya sudah naik 20 kg. Menurutnya, ada begitu banyak yang umat Tuhan yang  saat ini mengalami kesembuhan tetapi yang terpenting betapa bahagianya punya Yesus yang bukan pajangan tetapi hidup dan penuh kuasa.

"Ada beberapa hamba Tuhan jika diminta melayani maka oleh sekretarisnya akan mengatakan paling cepat tahun depan untuk bisa dilayani tetapi kalau anda berseru kepada Yesus, Ia dengan kecepatan halilintar akan menjawab anda karena itu kita bangga dengan Yesus," katanya dan disambut tepuk tangan sukacita oleh para jemaat yang hadir.

Menariknya Pdt. DR. Ronny Mandang, M.Th sebelum mengahiri khotbahnya menyerahkan kepada Pdt Nus Reimas untuk melanjutkan kembali. Pdt Nus menyampaikan bahwa moment Natal adalah kesukaan besar untuk semua umat karena  telah lahir juru selamat,  luar biasa.

Ia juga berpesan bahwa saat ini melalui pengorbanan Yesus hubungan manusia dengan Bapa di Surga sudah diperdamaikan begitu juga dengan sesama, harus berdamai. Jangan ada ruang musuh didalam hidup anak-anakNya.

"Saya sudah melayani selama 47 tahun tetap enjoy karena prinsip saya susah senang tetap senang karena punya hubungan baik dengan Tuhan dan manusia, mari kita nikmati kebersamaan ini dan bersiap untuk kedatangan Yesus yang kedua kali," pungkasnya. Acara ini dimeriahkan Choir sidang jemaat Allah dan paduan suara STT IKAT dan dihadiri olah aras Gereja. (David)