Logo Jumat, 6 Desember 2024
images

Nana Sarinah

MAJALAHREFORMASI.com - Perayaan Tahun Baru China atau Imlek selalu identik dengan bunga baik untuk pemberian kepada Relasi ataupun untuk dekorasi di rumah-rumah. Sama halnya dengan ketupat sudah melekat dengan Hari Raya Idul Fitri.

Demikian dikatakan pengusaha florist yang berparas cantik ini, Nana Sarinah kepada wartawan saat ditemui di kantornya beberapa saat lalu.

Nana, demikian panggilan akrabnya pemilik Nana Florist ini menyebut meskipun masih dibayangi pandemi covid-19 namun grafik penjualan bunga saat ini sudah mulai membaik.

Ia membandingkan saat pandemi di tahun pertama penjualan bunga turun dratis bahkan puncaknya ketika diberlakukan PPKM level 3 (Tiga). Para petani bunga saat itu sangat mengalami kerugian karena bunganya tidak laku akibat permintaan sedikit. "Sampai bunga-bunga itu dikasih sebagai pakan ternak sapi, menyedihkan tapi sapinya yang senang," ucap Nana.

Saat ditanya wartawan jenis bunga yang paling banyak diburu konsumennya saat Imlek, Nana mengatakan bahwa jenis bunga lily warna merah dan bunga anggrek bulan yang paling banyak dibeli khususnya berwarna Rose, pink, merah serta warna ceria lainnya yang diyakini orang Chinese adalah melambangkan kebahagiaan.

Nana menuturkan umumnya pembeli membeli bunga untuk Relasi bisnis dan untuk dirumah sendiri. Berbeda dengan hari Valentine, bunga tersebut diberikan untuk pacar dan juga buat pasangannya. Jenis bunganya untuk hari Valentine yang banyak dibeli adalah mawar warna pink bahkan harganya bisa 4 (Empat) kali lipat dari biasanya.

"Jadi setiap moment perayaan jenis bunga dan warna yang dicari tidaklah sama karena bunga adalah ungkapan perasaan," terangnya.

Awalnya Hanya Hobi

Sosok penerima Anugerah Perempuan Indonesia (API) tahun 2020 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ini menceritakan awalnya menjalankan bisnis bunga selain hobby karena hatinya terpanggil untuk membantu para tukang bunga dan penjual lapak bunga dengan networking yang dimilikinya.

"Saya membina para UKM bunga dengan standar dan kwalitas dan memasarkan hasil karya mereka," ucapnya.

"Saya berprinsip jangan sampai menyaingin mereka tapi bagaimana kita merangkul dan memberikan lahan kerja maka saya cukup satu kios di Rawabelong tidak mau mengembangkan banyak toko walaupun saya mampu," sambungnya.

Kerja kerasnya yang tidak mengenal lelah akhirnya membuahkan hasil bukan saja pembelinya semakin meningkat namun setiap event resmi dengan skala besar, seperti: Putri Indonesia, Putri Pariwisata dan Putri Bumi selalu memakai handbouquet dari perusahaannya (Nana Florists) serta berhasil menyabet berbagai penghargaan lainnya.

Atas keberhasilaannya dalam membangun bisnisnya itu Nana berbagi beberapa tips yang bisa dilakukan oleh para pelaku usaha, yakni: fokus, jujur, bekerja dengan sepenuh hati dan jangan pernah berhenti bermimpi karena mimpi adalah motivasi.

"Saya juga berpesan agar apapun yang dikerjakan, lakukannya dengan sepenuh hati dengan menitik beratkan empati kepada orang banyak, maka kita akan dihormati dan dicintai oleh masyarakat," tandasnya sambil menutup perbincangannya.(David)