MAJALAHREFORMASI.com - Alunan merdu lagu 'Rungkad' yang dimainkan dengan indah pada instrumen Guzheng oleh Sosok berparas cantik ini membuat suasana di siang hari yang cerah itu terasa berbeda.
Fransisca Agustin atau yang akrab dipanggil Sisca ini memang tidak diragukan lagi kemampuannya memainkan alat musik tradisional asal Cina ini.
Berbagai ajang bergengsi sudah pernah dikutinya, sebut saja seperti main bareng bersama Dewa Budjana di World Music Festival di Ubud, Festival AsiaTOPA di Melbourne Februari 2020 kemudian acara Daulat Budaya Nusantara di Purwakarta dan Pidi Aceh bersama Sujiwotejo tahun lalu.
Wanita kelahiran 17 Agustus 1982 ini mengaku mempelajari Guzheng selama 6 bulan dari satu-satunya guru Guzheng yang ada di kota Bandung saat itu.
"Saya pertama belajar Guzheng tahun 2000. Waktu itu baru selesai Ebtanas SMA. Ada waktu kosong 3 bulan sebelum masuk kuliah," kata Sisca.
Saat ini, kata dia, sudah banyak tutorial gratis dan video performance para ahli Guzheng langsung dari RRC, berbeda ketika dirinya dahulu.
Namun yang menarik walaupun sudah tak terhitung banyaknya event atau job yang pernah diikutinya.
Ternyata ada momen menarik yang berkesan sepanjang sejarah dirinya tampil yaitu ketika acara Daulat Budaya bersama Sujiwotejo (sebagai dalang) di Purwakarta.
Sebuah acara yang berkolaborasi dengan wayang Sunda bersama Bhatara Sena Sunandar (Putra dari legenda dalang Asep Sunandar Sunarya) dan Pidi Aceh (kolaborasi dengan gamelan Jawa) tahun lalu.
"Saya benar-benar bangga menjadi perwakilan musik Tionghoa, berkolaborasi dengan seni Nusantara," tutur Sisca yang juga fasih bermain Harpa ini.
Sisca berpesan bagi masyarakat yang ingin belajar Guzheng ada baiknya belajar bermain piano dahulu sebagai dasar.
"Bagi teman-teman yang ingin belajar Guzheng, sebaiknya belajar piano dulu itu akan sangat membantu kalau nantinya Anda berkolaborasi dengan alat musik lainnya," ujarnya sambil menutup wawancaranya siang itu sambil tersenyum. (David)