Logo Senin, 16 Juni 2025
images

Oleh: Dra. Alida Handau Lampe, MSi

MAJALAHREFORMASI.com - Fenomena kepemimpinan KDM semakin membetot perhatian, bahkan mampu menembus batas budaya dan geografis.

Kepemimpinan UNIK, sedikit NYENTRIK, namun yang "PASTI" terlihat mengambil posisi yang begitu MEMIHAK kepada rakyat miskin, terpinggirkan, tidak mampu, dan tertinggal. Di sinilah justru terletak kekuatan kepemimpinan KDM.

Faktor lain, KDM mampu mengeksekusi visi dan misi pemerintahannya dengan efektif tanpa bertele-tele. Misalnya: mengirim murid nakal untuk dididik di barak TNI, peraturan jam malam bagi anak pelajar, pemutihan pajak kendaraan bermotor, menutup wisata di tempat yang melanggar hukum dan terlarang, menata kebersihan kota.

Selanjutnya, pengerukan jalur kali dan sungai yang buntu, penyebab banjir, serta penanganan kawasan yang tertutup dan buntu akibat izin pembangunan terdahulu yang menyalahi aturan dan ketidaktertiban masyarakat.

Berbagai bantuan sosial sering dilakukan secara SPONTAN. Program spesifik, misal "NYAAH ka INDUNG" — program mulia untuk menunjukkan KASIH SAYANG, HORMAT, dan KECINTAAN kepada ibu yang telah melahirkan generasi penerus.

Memajukan kaum ibu, terutama dalam hal kesejahteraan mereka. Meningkatkan pendidikan, pelatihan keterampilan, serta menjaga kesehatan keluarga. Sebuah program MULIA yang sangat MENYENTUH, mengena, dan inspiratif.

Kepemimpinan KDM semakin KUAT, unik, dan menarik karena KDM mampu memanfaatkan kemajuan zaman dan media sosial secara OPTIMUM. MedSos memampukan KDM berkomunikasi secara efektif dengan masyarakat, serta menggali aspirasi secara langsung mengenai apa yang menjadi kebutuhan rakyat.

Melalui MedSos, KDM memperkenalkan programnya dengan cepat dan TRANSPARAN. Melalui pemanfaatan MedSos pula, KDM mampu membangun CITRA POSITIF pemerintahan Jawa Barat dan bagi KDM selaku gubernur.

Menurut hemat saya, KECERDASAN dan KEARIFAN kepemimpinan KDM adalah hasil perenungan dan kontemplasi pribadi, pembelajaran hidup, baik didapat dari pendidikan formal maupun nonformal, serta "pengalaman hidup". Didukung karakter yang melekat pada diri KDM: terbuka, jujur, rendah hati, memiliki kekuatan moral dan EMPATI.

Tidak heran, hasil survei kepuasan terhadap kepemimpinan KDM mencapai angka 95% — sebuah pencapaian tertinggi yang mencengangkan.

Akan tetapi, ini baru catatan pencapaian dalam 100 hari kepemimpinan KDM. Ke depan, masih begitu banyak tantangan yang harus dihadapi oleh KDM selaku Gubernur dalam menjalankan pemerintahan di Jawa Barat.

Tingkat kemiskinan masih tinggi: 7,46% atau 3,89 juta jiwa penduduk Jawa Barat masih hidup di bawah garis KEMISKINAN. Pengangguran terbuka penduduk Jawa Barat merupakan yang tertinggi di tingkat NASIONAL, yakni mencapai 1,72 juta jiwa. Anak usia 7–18 tahun yang TIDAK BERSEKOLAH mencapai 658 ribu.

Dalam bidang infrastruktur, masih banyak daerah terpencil yang belum terhubung. Di sisi lain, masih banyak JALAN dan JEMBATAN RUSAK yang harus segera ditangani dan diperbaiki.

Demikian pula dalam bidang Pendidikan, Kesehatan, Investasi, Sosial, Ekonomi, dan Kebudayaan — semua memerlukan perhatian dan PENANGANAN yang lebih fokus dan serius.

Ke depannya, diharapkan kepemimpinan KDM perlu lebih TEKHNOKRATIK, dengan melibatkan dan menggalang kekuatan semua ELEMEN birokrasi pemerintah. Agar pemerintahan Jawa Barat yang dipimpin oleh GUBERNUR KDM dapat bekerja lebih EFEKTIF dan PRODUKTIF dalam menjalankan pemerintahannya, semata-mata untuk KESEJAHTERAAN masyarakat Jawa Barat yang ADIL, MAKMUR, dan BERADAB. (*)