Logo Kamis, 22 Mei 2025
images

MAJALAHREFORMASI.com - Di balik gemerlap dunia musik, ada kisah seorang perempuan yang kembali berjalan di atas panggung bukan sekadar demi popularitas, tetapi untuk membagikan karya hati yang sarat makna. Dialah Lussy Renata, penyanyi cantik multitalenta yang tak hanya bersuara merdu, tetapi juga mencipta lagu termasuk lagu-lagu rohani yang lahir dari kedalaman batin dan pergumulan hidupnya.

Lussy sebenarnya bukan nama baru di dunia musik Indonesia. Tampil pertama kali di televisi nasional pada tahun 2003 lewat program seperti Dangdut Ria di Indosiar, Lussy sempat mengisi banyak acara offair dan kampanye resmi hingga ke pelosok Nusantara mualai dari Gorontalo, Makassar, Papua, hingga Halmahera. Namun, setelah masa itu, ia memilih vakum dari industri musik selama hampir dua dekade.

"Kalau hanya sekadar hobi, kita mungkin bisa lupa," katanya.

"Tapi kalau kita sudah lahir dengan darah seni, meski mencoba menghindar, jiwa itu akan selalu memanggil untuk kembali berkarya," lanjutnya sambil tersenyum.

Kata-kata itulah yang akhirnya membawanya kembali ke studio rekaman. Ditambah dengan ucapan dari produser lamanya yang berkata, "Seniman itu tidak ada batas usia, dan tidak ada istilah mantan seniman." Kalimat itu menjadi pemantik bagi Lussy untuk kembali menemukan dirinya sebagai seorang seniman sejati.

Kini, Lussy kembali ke panggung dengan karya-karya orisinal yang ia ciptakan sendiri. Dalam setahun terakhir, ia telah melahirkan 10 lagu baru yang telah diambil oleh label seperti Global Musik dan Rajawali Citra Musik, lengkap dengan pendekatan kekinian lewat media platform digital.

Salah satu lagu yang paling menyentuh adalah “Kasihi Aku Tuhan”, dirilis pada 1 Januari 2024 di bawah label Royal Music Digital. Lagu ini adalah karya rohani ciptaannya sendiri sebuah bentuk doa dalam melodi, sebuah jeritan jiwa yang pernah lelah, namun akhirnya menemukan penghiburan dalam kasih Tuhan.

"Saya tidak pernah membawa lagu orang lain, apalagi lagu rohani. Semua berdasarkan pengalaman pribadi," ujarnya. "Banyak musim yang telah saya lewati—sakit, suka, duka. Tapi justru di titik-titik itulah saya menemukan bahwa kasih Tuhan nyata," kenangnya dengan mata yang sedikit berkaca-kaca.

Lussy mengaku, banyak lagu rohaninya yang lahir dalam waktu sangat singkat—bahkan kurang dari satu jam. Inspirasi datang saat pagi hari setelah berdoa. Nada dan lirik mengalir seperti air, seolah Tuhan sendiri yang membisikkan.

Tak hanya "Kasihi Aku Tuhan", lagu rohani lainnya seperti “Tuhan Itu Baik” dan juga menggambarkan kesaksian hidup yang mendalam. Bukan hanya pengalaman pribadi, kadang cerita orang lain pun menjadi inspirasi untuk karya yang menggugah. Lagu seperti “40 Tahun Ke Atas” bukan sekadar refleksi usia, tapi bentuk syukur karena diberi kesempatan kembali berkarya di tengah kedewasaan hidup.

“Saya tidak terlalu fokus pada uang. Bagi saya, yang penting berkarya selaras dengan talenta yang Tuhan berikan. Saya ingin karya saya didengar, ya... tapi saya tidak mau ambisius soal materi.”

Lussy Renata bukan hanya penyanyi. Ia adalah pencipta lagu, seniman, dan perempuan yang telah berjalan melewati badai hidup dan menemukan pelangi di balik awan. Karyanya bukan sekadar musik, tapi juga doa, kesaksian, dan pesan kasih yang menyentuh hati.

Seperti diketahui, di usia yang lebih matang, Lussy Renata membuktikan bahwa seni tak mengenal kata "terlambat." Bukan hanya itu saja tetapi talenta dari Tuhan harus terus dipergunakan, dibagikan, dan dijaga. Dari balik setiap nada yang ia lantunkan, itu adalah cerita hidupnya, ada perjalanan spiritual yang panjang dan penuh makna. (David)