Logo Minggu, 16 Maret 2025
images

MAJALAHREFORMASI.com - Di kaki Gunung Tangkuban Perahu, di tengah hamparan kebun teh Ciater, Subang, mimpi besar lahir dari sebuah desa kecil. Sekolah Sepak Bola (SSB) Naraga, yang bermula dari gotong royong warga dan iuran seadanya, kini menjadi simbol harapan regenerasi talenta muda.

"Awalnya, kami hanya mengumpulkan anak-anak yang bermain tanpa arah di jalanan," kata Didin Wahyudin, pelatih SSB Naraga. Sejak didirikan pada 2021 di bawah Yayasan Naraga Muda Ciater, SSB ini berkembang pesat, menampung 160 anak yang berlatih dengan fasilitas terbatas.

Namun, titik balik datang saat PT Tambang Meranti Mulia Sejahtera (TMMS) memberikan dukungan melalui program CSR. Bantuan berupa bola, seragam, peralatan latihan, dan perbaikan lapangan membuat latihan semakin terarah. “Sekarang, bahkan pelatih mendapatkan honor, sehingga program berjalan lebih optimal,” tambah Didin.

Prestasi Mengukir Nama
Perjuangan keras anak-anak Ciater membuahkan hasil. SSB Naraga menjuarai Piala Soeratin U13 dan U15 di Subang (2023-2024), serta meraih juara Piala Gubernur Jabar U12 (2023) dan runner-up Top Soccer Championship U17 (2024) di Jakarta.

Namun, lebih dari sekadar prestasi, SSB Naraga membangun karakter. "Anak-anak belajar disiplin, kerja sama, dan menjauhi pergaulan negatif," ujar Anjas Jasmani, perwakilan TMMS. Dengan kurikulum berbasis nilai-nilai sikap dan kedisiplinan, mereka tumbuh bukan hanya sebagai atlet, tetapi juga pribadi yang lebih baik.

CEO TMMS Herryan Syahputra menegaskan bahwa dukungan ini adalah bagian dari komitmen ESG dan SDGs perusahaan. “Kami ingin memastikan keberadaan TMMS membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Anak-anak ini adalah masa depan, dan investasi pada mereka adalah investasi bagi generasi mendatang,” katanya.

Di bawah langit Ciater, anak-anak SSB Naraga terus berlatih, membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk bermimpi besar. “Dari Ciater, kami ingin menunjukkan bahwa dengan semangat dan dukungan, segalanya menjadi mungkin,” pungkas Didin. (*)