Logo Kamis, 18 April 2024
images

JAKARTA, MAJALAHREFORMASI.com - Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) akan menjadi tuan rumah berlangsungnya pelaksaaan sidang raya dari pertemuan Gereja-gereja dan Lembaga Injili seduania atau General Assembly World Evangelical Alliance (GA WEA) 2019 akan berlangsung selama tujuh hari (7-13 November 2019), SICC, Sentul Bogor.

Tema dari kegiatan GA WEA saat ini adalah Your Kingdom Come, diharapkan melalui tema kali ini Gereja-gereja Injili seluruh dunia merindukan kehadiran, kebenaran, damai, kesehjateraan, dan kemajuan kehidupan bersama baik dala tingkat lokal, global dan International.

Dalam siaran persnya dikatakan bahwa moment ini akan dimanfaatkan oleh PGLII untuk memperkenalkan Pancasila sebagai kebanggan bangsa kepada para peserta dari segala bangsa. Dimana hal ini tidak terlepas dari keyakinan kaum injili Indonesia yang melihat bahwa Pancasila merupakan ekspresi nilai-nilai kerajaan Allah yang wajib dirawat.

Sekretaris Umum Pusat PGLII, Tommy Lengkong menyatakan kegembiraannya kepada sejumlah awak media saat jumpa pers di MDC hall, Gedung Wisma 76, Grogol, Jakarta pasalnya diantara 131 negara hampir seluruhnya yang mengingginkan menjadi tuan rumah berlangsungnya sidang raya ini, tetapi Indonesia bisa terpilih.

Dalam sidang raya General Assembly World Evangelical Alliance (GA WEA) 2019, akan dibahas tiga agenda penting termasuk globalisasi, gender dan generasi.

"Saya berharap semua peserta maupun pembicara nanti bisa terinspirasi dengan Pancasila sebagai sesuatu kekuatan yang dapat menghimpun segala perbedaan," imbuhnya.

Hal senada juga dikatakan oleh Deddy Madong, Pengurus pusat PGLII dan juga Host komite acara World Evangelical Alliance (WEA) bahwa keinginan setiap negara anggota untuk menjadi tuan rumah sangat kuat termasuk Korea, India dan negara di Afrika tetapi setelah melalui proses doa dan pergumulan muncul nama Indonesia.

"Ini adalah kebanggaan yang luar biasa bagaimana tidak? dari 131 negara dan berlangsung setiap 6 tahun sekali mungkin giliran Indonesia berikutnya ratusan tahun lagi," ujarnya.

Seperti diketahui kegiatan General Assembly World Evangelical Alliance (GA WEA) 2019 dihadiri oleh 13 negara anggota dengan jumlah peserta mencapai ribuan, termasuk tokoh - tokoh agama Kristen dan pengurus pusat World Evangelical Alliance (WEA), Secretary dan CEO Bishop Efraim Tandero sendiri.

Menariknya, GA WEA akan dibuka oleh President Joko Widodo serta turut mengundang tokoh islam nasional untuk berbicara mengenai Pancasila dan kerukunan di Indonesia yaitu Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj.

Bukan hanya itu saja dipastikan Pdt DR Ir Niko Njotorahardjo juga akan menyampaikan firman Tuhan dalam sidang raya ini. (DP).