Logo Jumat, 6 Desember 2024
images

MAJALAHREFORMASI.com – Isu perubahan iklim global yang kian terasa, terutama dengan meningkatnya suhu harian di Indonesia, menjadi perhatian serius bagi calon Wali Kota Tegal, Faruq Ibnul Haqi. Sebagai seorang arsitek, Faruq mencanangkan visi Kota Hijau sebagai langkah berkelanjutan untuk menjawab tantangan lingkungan yang dihadapi Kota Tegal. Diketahui, sepanjang 2024 suhu rata-rata bulanan di Indonesia naik hampir 1 derajat Celsius dibandingkan dengan 30 tahun terakhir.

Sebagai kota pesisir di kawasan Pantura Jawa, Tegal menghadapi ancaman nyata dari perubahan iklim, seperti peningkatan suhu, kenaikan permukaan air laut, dan abrasi pantai yang semakin parah. Faruq memandang Kota Hijau sebagai jawaban atas masalah-masalah tersebut sekaligus upaya untuk menciptakan Tegal yang lebih tahan iklim.

“Banyak yang mungkin tidak menyadari bahwa bulan Oktober adalah bulan peringatan Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia. Ini mengingatkan kita akan pentingnya kelayakan kota sebagai tempat tinggal, terutama di tengah ancaman krisis iklim yang semakin nyata,” ujar Faruq.

Di tengah laju pertumbuhan kota, Faruq menawarkan konsep Kota Hijau untuk mendukung pembangunan berkelanjutan yang menjaga kualitas hidup dan lingkungan. “Kota Tegal memiliki potensi luar biasa untuk menjadi kota hijau yang berkelanjutan, dengan laut, sungai, dan ruang perkotaan yang dapat dikembangkan secara ramah lingkungan,” ujarnya. Sebagai arsitek, ia menekankan pentingnya keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan, sehingga setiap proyek dapat memberi manfaat ekonomi dan ekologis jangka panjang.

Langkah Nyata Menuju Kota Hijau

Faruq berencana memperketat regulasi tata ruang, terutama di wilayah pesisir dan permukiman padat, untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah degradasi lingkungan. Ia juga berkomitmen menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) di seluruh penjuru kota, dengan tujuan menjadikan Tegal lebih asri dan nyaman bagi warganya. Selain itu, Faruq memprioritaskan pengembangan sistem transportasi hijau yang ramah lingkungan, seperti infrastruktur jalur sepeda, pejalan kaki, dan transportasi umum berbasis energi terbarukan untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Forum Komunitas Hijau: Sinergi Masyarakat dan Pemerintah

Faruq Ibnul Haqi menegaskan bahwa keberhasilan program Kota Hijau memerlukan dukungan seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat luas. Oleh karena itu, ia berencana membentuk Forum Komunitas Hijau, sebagai wadah partisipasi aktif warga dalam melindungi dan mengembangkan ruang hijau. “Kota hijau hanya bisa terwujud dengan komitmen bersama semua elemen masyarakat. Forum ini akan menjadi penggerak dan penjaga semangat kolaboratif kita,” ujar Faruq.

Dengan visi yang kuat, Faruq optimistis Tegal dapat menjadi kota unggul dalam ekonomi, infrastruktur, dan kelestarian lingkungan. “Kota ini adalah rumah bagi kita semua. Menjaganya tetap hijau, nyaman, dan lestari adalah tanggung jawab kita untuk masa depan generasi mendatang,” imbuhnya.

Visi "Tegal Maju Cemerlang" untuk Kota yang Modern dan Berkelanjutan

Dalam Pilkada Kota Tegal 2024, Faruq mengusung visi "Tegal Maju Cemerlang" dengan empat pilar: Cerdas, Modern, Religius, dan Gemilang. Putra asli Tegal ini adalah lulusan Arsitektur Universitas Islam Indonesia (UII) tahun 2008 dan kini melanjutkan program doktoral perencanaan kota dan wilayah di University of South Australia, setelah menyelesaikan gelar masternya di bidang yang sama.

“Saya akan memanfaatkan sepenuhnya pengetahuan dan pengalaman saya untuk membangun kota kelahiran, termasuk dalam mewujudkan konsep Kota Hijau,” tutupnya. (*)