Logo Sabtu, 1 April 2023
images

Sabrina saat memberi sambutan pada acara pembukaan Born Startraining Centre Indonesia-Korea di Sedayu City

MAJALAHREFORMASI.com - Sosok wanita cantik yang bernama Sabrina Irine adalah founder Born Startraining Centre Indonesia-Korea, sebuah sekolah khusus kepribadian dan modelling yang berpusat di Korea yang belum lama ini secara resmi hadir di Sedayu City.

Kepada wartawan, Sabrina mengemukakan beberapa alasan yang membuatnya mendirikan training center bertaraf internasional tersebut di Indonesia.

Dosen Universitas Indonesia ini menyebut, pertama, ia ingin membantu anak-anak Indonesia terutama para orang tua karena dirinya merasa bersama-sama sebagai orang tua dari seorang anak yang relatif aktif.

Kedua, seperti yang kita ketahui, ujar dia, pergerakan kegiatan yang berbau luar negri terutama Korea ini kuat sekali, berdatangan dan jalurnya mereka tidak selamanya positif.

"Disana mereka banyak yang tidak beragama dan gaya mereka yang bebas membully satu dengan yang lain. Karena nitizen di Korea Selatan mereka biasa membully kepada sesama orang atau idol yang tidak mereka sukai dan agak keras," tutur Sabrina.

Berikutnya, Sabrina mengaku hidup dari dunia pendidikan. Ia akan merasa bangga jika anak didiknya dapat meraih keberhasilan atau sukses, ada passion-nya disitu.

Terakhir, ucap Sabrina, faktor luck karena dari awal ia sebenarnya merasa tidak punya ekspektasi sedikit pun  bisa memiliki ini training center internasional. "Pihak Korea yang meminta saya karena mereka mungkin melihat profile saya," ucap Sabrina tersenyum.

Seperti dikatahui, sosok Sabrina sejak usia 19 tahun sudah menggeluti dalam dunia cat walk Indonesia bahkan sampai ke mancanegara. Kecintaanya pada dunia modeling melahirkan konsep modeling dan pengembangan diri dengan sentuhan hypno terapi, sehingga kurikulum pengajaran lebih baik dalam membentuk karakter seseorang menjadi pribadi yang handal menghadapi tantangan profesi yang ada saat ini.

Keluarga menjadi menjadi salah satu pendukung keberhasilannya dalam meniti karir di dunia modeling dan sekolah pengembang diri dan modeling di Indonesia.

Kesibukan sebagai seorang dosen di Universitas Indonesia tidak membuatnya terganggu dalam mengatur jadwal belajar mengajar. Menjadi pribadi yang bisa saling berbagi terhadap sesama menjadi motto dalam hidupnya. (David)