MAJALAHREFORMASI.com - Indonesia saat ini tengah menghadapi tahun politik. Namun yang menjadi pertanyaan adalah sikap gereja sendiri, bolehkah gereja ikut terlibat dalam politik praktis? Terkait hal itu salah seorang hamba Tuhan, Pendeta Edy Wagino menanggapinya.
Menurutnya gereja tidak boleh terlibat atau dilibatkan dalam kegiatan partai politik apapun termasuk mendukung salah satu calon Presiden atau caleg tertentu.
"Saya selaku hamba Tuhan menegaskan bahwa gereja tidak boleh berpihak terhadap partai politik manapun dan melakukan politik praktis," ungkap gembala GBI Sinona Kerawang ini dalam wawancaranya di Jakarta, Rabu (18/1).
Akan tetapi, ujar dia, dalam hal memberi dukungan melalui doa bagi semua capres yang ada itu tidak masalah. ''Kalau hanya sebatas memberi dukungan doa, ya tidak apa-apa," ucap hamba Tuhan asal kota Medan ini.
Sebelumnya juga, Pdt Edy juga mengajak para wartawan untuk senantiasa menyuarakan suara kenabian.
Suara kenabian disini artinya, selalu menghadirkan berita sukacita yang memberi semangat bagi masyarakat.
"Namanya Nabi tentunya bernubuat, serta menyampaikan sesuatu positif untuk masa depan yang lebih baik dan selalu membawa kesejukan," tutur dia. (David)