JAKARTA, MAJALAHREFORMASI.com - Kita pasti sering mendengar nasehat 'hati-hati dengan yang anda baca dan dengar' hal itu mungkin ada benarnya. Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dalam hal ini dr. Lahargo Kembaren, hari Jumat (1/5) di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta mengatakan hal yang serupa yaitu agar membatasi informasi secara berlebihan dari berita-berita yang belum diketahui kebenarannya dapat membantu menjaga kesehatan jiwa apalagi di musim pandemik.
"Batasi informasi yang berlebihan terutama yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya karena dapat memicu kecemasan, kekhawatiran," ujar Psikiater dr. Lahargo Kembaren.
"Dalam hal ini memberi jarak sejenak untuk tidak mengkonsumsi berita atau informasi yang berlebihan dapat memperbaiki diri secara psikologis," lanjutnya.
dr. Lahargo Kembaren mengajak masyarakat untuk melakukan hal-hal yang positif seperti berolahraga, melakukan aktivitas yang produktif, menjalankan hobi, istirahat yang cukup dan tidak mengkonsumsi makanan atau minuman yang dapat merusak kesehatan. Hal itu bertujuan untuk mengatasi perasaan yang tidak nyaman akibat COVID-19 ini.
"Hindarilah merokok, hindari minum alkohol atau narkoba untuk mengatasi perasaan tidak nyaman karena itu tidak akan menyelesaikan masalah," imbuhnya.
Seandainya seseorang mengalami stres, perasaan tidak enak, maka disarankan untuk segera berkonsultasi kepada profesional kesehatan jiwa seperti psikiater, perawat jiwa, psikolog, konselor atau dokter. Dengan mengakses lewat layanan konsultasi melalui telemedicine seperti halodoc, alodokter yang dapat diakses dari rumah saja. (David)